Matheus Cunha: Kegembiraan di Old Trafford
Atmosfer di Old Trafford kembali bergairah menyusul kedatangan pemain baru yang sangat dinantikan. Manchester United secara resmi mengamankan jasa Matheus Cunha dari Wolverhampton Wanderers pada tanggal 12 Juni 2025. Penyerang asal Brasil ini didatangkan dengan biaya transfer sekitar £62,5 juta, menjadikannya salah satu rekrutan termahal klub pada bursa transfer musim panas kali ini.
Matheus Cunha: Daya Serang Baru
Cunha diproyeksikan sebagai pilar baru di lini serang Setan Merah. Ia dikenal sebagai penyerang yang dinamis, dengan kemampuan membawa bola, akselerasi tinggi, dan naluri mencetak gol yang tajam. Ia bisa beroperasi sebagai striker utama maupun second striker, atau bahkan sebagai penyerang sayap dalam formasi yang lebih fleksibel.
Kombinasinya dengan pemain seperti Bruno Fernandes, Marcus Rashford, dan Alejandro Garnacho berpotensi menciptakan barisan depan yang eksplosif. Dengan kepergian beberapa pemain senior dan minimnya kontribusi dari lini serang musim lalu, kehadiran Cunha menjadi angin segar yang sangat dibutuhkan.
Perjalanan Cemerlang Matheus Cunha
Karier Cunha menunjukkan grafik menanjak yang konsisten sejak ia pertama kali menembus panggung Eropa. Ia memulai langkah profesionalnya di FC Sion (Swiss), sebelum bergabung dengan RB Leipzig pada 2018. Meski tidak menjadi bintang utama di sana, Cunha menunjukkan potensi yang membuat Hertha BSC tertarik merekrutnya.
Puncak kariernya mulai terlihat setelah hijrah ke Atlético Madrid, sebelum akhirnya bergabung dengan Wolves pada awal 2023. Di klub Premier League itu, Cunha mencatat 92 penampilan dengan kontribusi 33 gol dan 15 assist dalam dua musim. Performa tersebut cukup untuk menarik minat Manchester United yang memang tengah mencari penyerang produktif.
Prestasi Terbaik Matheus Cunha:
- Medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama timnas Brasil.
- Masuk nominasi pendatang terbaik Bundesliga 2019.
- Mencetak gol penting saat Brasil lolos ke Piala Dunia 2026.
- Menjadi top skorer Wolves musim 2024–25.
Gaya Bermain
Cunha merupakan tipikal pemain yang mengandalkan kecepatan dan kelincahan untuk menembus pertahanan lawan. Ia memiliki kemampuan olah bola yang mumpuni serta insting mencetak gol dari berbagai posisi. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pemain yang mampu menciptakan ruang bagi rekan setimnya.
Fleksibilitas menjadi kelebihan utamanya. Ia bisa menyesuaikan diri dengan formasi 4-2-3-1, 4-3-3, maupun 3-4-2-1. Visi bermain dan keputusannya dalam kotak penalti menjadikannya penyerang yang sulit ditebak.
Ambisi Manchester United
Setelah menutup musim 2024–25 di peringkat ke-15, Manchester United menghadapi krisis performa dan konsistensi. Klub akhirnya menunjuk Ruben Amorim sebagai manajer baru, menggantikan Erik ten Hag. Di bawah Amorim, proyek kebangkitan dimulai dengan merekrut pemain-pemain yang sesuai dengan gaya bermain progresif dan agresif.
Cunha menjadi bagian penting dari revolusi ini. Ia bukan hanya pengganti di lini depan, tetapi juga simbol dari komitmen klub untuk kembali ke papan atas. Dengan Jason Wilcox sebagai direktur olahraga, United kini fokus pada perekrutan pemain muda yang siap tampil di level tertinggi.
Pendapat Manajer dan Klub
Dalam pernyataan resminya, Jason Wilcox menyebut Cunha sebagai target utama klub. “Kami telah memantau Cunha sejak lama dan meyakini ia cocok dengan filosofi baru klub,” ucap Wilcox. Sementara Amorim menyatakan antusiasmenya: “Cunha memiliki kualitas dan mentalitas yang kami butuhkan. Saya yakin dia akan berkembang di sini.”
Keduanya menegaskan bahwa perekrutan Cunha bukan hanya keputusan jangka pendek, melainkan investasi strategis untuk membangun tim yang kompetitif dalam beberapa musim ke depan.
Harapan dan Tantangan
Kendati sudah punya pengalaman di Premier League, Cunha tetap dihadapkan pada tantangan besar. Ia akan bersaing dengan pemain-pemain seperti Rasmus Højlund dan Antony yang juga mengincar posisi inti. Adaptasi terhadap sistem baru Ruben Amorim pun menjadi hal krusial.
Tingkat intensitas Premier League yang tinggi dan ekspektasi suporter yang besar akan menjadi ujian mental tersendiri. Namun, dengan pengalaman internasional dan gaya bermain yang adaptif, Cunha punya peluang besar untuk menancapkan pengaruh sejak awal musim.
Kesimpulan
Transfer Matheus Cunha ke Manchester United bukan sekadar langkah taktis, tapi juga pernyataan ambisi. Dengan usia yang masih 26 tahun dan performa yang tengah naik, ia datang sebagai salah satu elemen vital dalam proyek rekonstruksi skuad. Para penggemar berharap ia bisa menjawab ekspektasi dengan penampilan gemilang dan membawa United kembali bersaing di papan atas.
Jika ia mampu beradaptasi cepat dan mempertahankan konsistensi, Cunha berpeluang menjadi sosok kunci dalam era baru Manchester United yang kini mulai dibentuk di bawah arahan Ruben Amorim.