Matheus Cunha: Mengungkap diri di Wawancara Pertamanya

Matheus Cunha

Latar Belakang Matheus Cunha

Matheus Cunha, pemain kelahiran João Pessoa, Brasil, pada 27 Mei 1999, telah menjadi sosok menonjol dalam sepak bola modern. Sejak usia dini, ia menunjukkan bakat besar, bermain futsal di Recife sebelum akhirnya serius menekuni sepak bola. Cunha tumbuh di lingkungan yang mendukung, dan keluarga selalu memainkan peran penting dalam mendukung kariernya. Dengan tinggi badan 1,83 meter dan kemampuan fisik yang prima, ia dikenal sebagai penyerang serba bisa yang tidak mudah diprediksi oleh lawan.

Karier profesionalnya dimulai di klub Coritiba, Brasil. Setelah menunjukkan performa menjanjikan, ia pindah ke Eropa dan bergabung dengan klub Swiss, FC Sion. Dari situlah kariernya mulai menanjak dan menarik perhatian tim-tim besar Eropa.

Karier Awal dan Munculnya ke Puncak

Di FC Sion, Cunha mencetak 10 gol dari 29 penampilan di liga. Performanya membuat RB Leipzig tertarik, dan pada 2018, ia resmi bergabung ke Bundesliga. Meskipun tidak menjadi pemain inti di Leipzig, ia mencetak beberapa gol penting, termasuk gol solo ke gawang Bayer Leverkusen yang dinobatkan sebagai “Goal of the Month” Bundesliga dan masuk nominasi FIFA Puskás Award 2019.

Pada Januari 2020, ia pindah ke Hertha BSC dan berkembang pesat. Di Berlin, ia mulai dikenal sebagai penyerang kreatif yang tajam. Namun, kariernya terus bergerak cepat. Pada 2021, ia direkrut oleh Atlético Madrid, lalu dipinjamkan ke Wolves sebelum akhirnya dipermanenkan dan mencetak 15 gol di Premier League musim 2024/25.

Wawancara Pertama di Klub Baru

Setelah resmi diumumkan sebagai pemain Manchester United pada 12 Juni 2025, Cunha memberikan wawancara perdana. Dalam perbincangan dengan media klub, ia mengungkapkan rasa syukur bisa bergabung dengan klub besar seperti United. Ia menyebut idolanya adalah Ronaldinho, dan mengatakan bahwa inspirasi dari legenda Brasil itu membentuk gaya permainannya sejak kecil.

Cunha juga membahas perjuangannya melewati masa sulit, termasuk saat gagal masuk skuad Brasil untuk Piala Dunia 2022. Ia mengakui mengalami tekanan mental, namun bangkit kembali berkat dukungan psikolog dan keluarga. Kini, ia datang ke Old Trafford dengan tekad kuat untuk membuktikan diri di level tertinggi.

Gaya Bermain Matheus Cunha dan Peran dalam Tim

Cunha dikenal sebagai penyerang modern yang fleksibel. Ia mampu bermain sebagai penyerang tengah, sayap kiri, maupun sebagai gelandang serang. Keunggulan utamanya terletak pada kecepatan, kemampuan menggiring bola, dan visi bermain. Ia bukan hanya pencetak gol, tetapi juga kreator peluang.

Di Wolves musim lalu, Cunha menempati peran sebagai false nine dan terkadang menyerang dari sisi kiri. Ia mencatatkan rata-rata 2,4 dribel sukses per pertandingan, serta melepaskan lebih dari tiga tembakan per laga. Pelatih Manchester United, Arne Slot, menyebut Cunha sebagai pemain “yang bisa mengubah permainan dengan satu momen brilian.”

Ambisi dan Tujuan Karier

Saat ditanya tentang ambisinya, Cunha menyatakan ingin meraih gelar besar bersama Manchester United dan menjadi pemain kunci di tim nasional Brasil. Ia telah mencetak gol pertamanya untuk Brasil senior dalam laga melawan Argentina pada Maret 2025, menandai titik balik dalam karier internasionalnya.

Ia juga menegaskan keinginannya untuk bermain di Liga Champions dan membuktikan bahwa dirinya layak bersaing di level elit Eropa. Menurutnya, bermain di Inggris merupakan tantangan besar, namun ia siap menghadapi tekanan dan ekspektasi tinggi.

Harapan atas Performa Matheus Cunha

Harapan besar kini disematkan padanya oleh para penggemar Manchester United. Transfernya dari Wolverhampton Wanderers diselesaikan dengan biaya £62,5 juta—menjadi rekrutan pertama era Arne Slot di klub. Cunha diharapkan mengisi kekosongan di lini depan yang sebelumnya mengandalkan Rasmus Højlund.

Dengan catatan 15 gol di Premier League dan performa impresif melawan tim-tim besar musim lalu, ekspektasi terhadap Cunha sangat tinggi. Banyak pihak meyakini bahwa ia bisa menjadi tulang punggung lini serang United dalam beberapa musim ke depan.

Perbandingan dengan Legenda Masa Lalu

Beberapa analis membandingkan Cunha dengan pemain legendaris seperti Ronaldinho dan Adriano, terutama karena flair, kreativitas, dan gaya bermain menyerang yang tidak konvensional. Meski masih jauh dari pencapaian para legenda itu, Cunha memiliki potensi untuk menciptakan warisannya sendiri. Jika konsisten dan bebas dari cedera, bukan tidak mungkin ia akan menjadi sosok ikonik di Old Trafford.

Matheus Cunha: Kesimpulan

Matheus Cunha adalah perpaduan antara talenta alami dan determinasi. Dari Brasil hingga Inggris, perjalanannya menunjukkan perkembangan pesat. Dengan karakter rendah hati, kerja keras, dan hasrat tinggi untuk berkembang, Cunha memiliki peluang besar untuk menjadi pemain bintang Manchester United.

Langkah barunya di Premier League akan menjadi panggung besar bagi Cunha. Para pendukung United kini menaruh harapan padanya untuk membawa klub kembali ke papan atas, sekaligus memperkuat reputasinya sebagai salah satu penyerang muda terbaik asal Brasil saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *